Kenali Infertil Sejak Dini
Astaga!HidupGaya - Hadirnya seorang anak dalam keluarga memang impian banyak orang. Sayangnya tidak semua keluarga segera diberi momongan. Jangankan keluarga baru, mereka yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga hingga bertahun-tahun terkadang belum dikarunia anak. Bagaimana solusinya?
Kini hadir Klinik Fertilitas Teratai, di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta, sebagai salah satu klinik spesialis bayi tabung yang mencatat tingkat keberhasilan program bayi tabung di atas angka rata-rata nasional, yaitu 46,2%.
Menurut dr. Indra NC Anwar, SpOG dari Klinik Fertilitas Teratai, seseorang dinyatakan infertil atau kurang subur jika dalam satu tahun pernikahan dengan hubungan suami istri usia produktif faktor istri mencakup 45%, meliputi masalah pada saluran telur (40%), ovulasi (15-25%), peritenium/endometriosis (25%), dan mulut rahim (5%).
Sementara infertilitas karena faktor suami sekitar 40%, meliputi kelainan pengeluaran sperma (3%), kelainan produksi dan pematangan sperma, penyempitan saluran mani karena infeksi bawaan (6%), faktor imunologik/antibodi, anti sperma (2,9%) serta faktor gizi. Faktor tidak terjelaskan sekitar 10-15%.
Selain faktor tersebut di atas, gaya hidup memegang peran dalam menyumbang angka terjadi infertilitas sebesar 15-20%. Gaya hidup serba cepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang stres, sehingga mengakibatkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi dan disfungsi seksual.
Siapa bisa menduga olahraga berlebih bisa menyebabkankan seorang wanita menjadi sulit hamil karena mengganggu siklus haid berupa pemendekan siklus luteal dan amenorhea sekunder. Meski mekanismenya masih belum jelas, tapi diduga semua itu terjadi karena penurunan produksi gonadotropin, peningkatan produksi endorfin dan kortisol.
Guna mengatasi masalah infertilitas inilah, ada beberapa hal yang harus dilakukan pasutri, yaitu segera memeriksakan diri. Jika penyebabnya diketahui, segera lakukan pengobatan. "Penanganan pasutri sebagai satu kesatuan merupakan tindakan yang paling baik dalam mengatasi masalah ini," tegas dr. Harijanto SpOG, MM yang juga dari Klinik Fertilitas Teratai.
Ada dua macam penanganan infertilitas yaitu pengobatan konvensional (pemberian obat-obatan) dan teknologi reproduksi berbantu (inseminasi atau bayi tabung).
Di Klinik Fertilitas Teratai, proses bayi tabung dilakukan dengan dua metode. Pertama adalah In Vitro Fertilitasasi Konvensional (IVF), teknik reproduksi berbantu dengan mempertemukan satu sel telur (oosit) matang dari istri dengan 50.000-100.000 spermatozoa yang bergerak progresif dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi.
Kedua adalah Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI), teknik reproduksi berbantu dengan cara menyuntikkan satu spermatozoa lasung ke dalam sitoplasma oosit agar dapat terjadi fertilisasi.
"Jika hasil pemeriksaan menganjurkan pasutri untuk melakukan program bayi tabung, maka tahap selanjutnya adalah menghubungi Tim Konseling Klinik Teratai untuk mendapatkan penjelasan lengkap mengenai program apa yang akan diikuti," terang dr. Harijanto lagi.
Jadi tunggu apalagi. Anda tak perlu keluar negeri untuk mengikuti program bayi tabung. Cukup datang ke Klinik Fertilitas Teratai, di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta.
sumber : www.astaga.com
Artikel lainnya :
- coretan dewasa tentang menikah
No comments:
Post a Comment