10 Kesalahan Saat Menyikat GigiKOMPAS.com —
Bagaimana kebiasaan Anda menyikat gigi? Sudah melakukan saran dokter untuk menyikat gigi minimal 2 kali dalam sehari? Tak lupa menyikat lidah pula? Ya, Anda bisa saja percaya diri sudah membersihkan gigi dengan
baik dan sesuai aturan. Tetapi kadang, ada saatnya Anda lalai dan menganggap hal-hal sepele tidak akan bermasalah pada gigi kuat Anda. Padahal, hal-hal kecil pun bisa mendatangkan masalah di seputar mulut. Apa sajakah?
1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang TepatJika Anda perhatikan, ada berbagai ukuran sikat gigi ada banyak ragamnya. Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, "Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda.
Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar."
2. Memilih Bulu Sikat yang Salah Ada beberapa tipe sikat pada sikat gigi. Ada
yang memiliki sudut menyempit, ada
yang rata, ada
yang pakai karet. Apakah ada satu tipe
yang lebih
baik? Menurut para dokter gigi di WebMD, tak ada pengaruh lebih. Tampaknya,
yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat
yang lembut, jangan
yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat
yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.
3. Kurang Sering atau Kurang Lama Selama ini kita disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari. Namun menurut para dokter di WebMD, tiga kali dalam sehari adalah
yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih
baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu
yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.
4. Menyikat Gigi Terlalu Keras atau Terlalu Sering Seperti disebutkan, menyikat gigi 3 kali dalam sehari memang ideal. Namun, jika terlalu sering, bisa jadi kompulsif. Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi).
Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.
5. Tidak Menyikat dengan Benar Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.
6. Selalu Memulai Pada Titik yang Sama Kebanyakan orang akan memulai pada titik
yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. "Mulailah di tempat-tempat
yang berbeda supaya Anda tidak menjadi 'malas' untuk membersihkan titik
yang lainnya. Jika Anda memulai di titik
yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik
yang terakhir," jelas Price.
7. Melewatkan Bagian Dalam Gigi Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian
yang bersentuhan dengan lidah. Plak
yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak
yang terlihat. Titik
yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.
8. Kurang Bersih Membilas Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi
yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada
yang menyangkut atau pasta gigi
yang tersisa.
9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah Anda pasti sudah tahu bahwa bakteri senang hidup dalam kondisi lembab. Sikat gigi
yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi
yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih
baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.
10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering ADA merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi
yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi
yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti
sumber : female.kompas.com
No comments:
Post a Comment